AMPUH Peduli Dunia Pendidikan !!! Soroti Dana Milyaran Hingga Fasilitas Sekolah Yang Tidak Layak

 

Beritakita1.com | Tulungagung- Kepedulian AMPUH ( Aliansi Masyarakat Peduli Hukum) Tulungagung, terhadap dunia pendidikan tidak perlu diragukan lagi. Hal tersebut dibuktikan dengan telah dilaksanakan Hearing dengan Komisi A DPRD bersama Dinas Pendidikan  Tulungagung pada awal bulan ini tepatnya, Senin (1/4) yang lalu.

Dalam Hearing tersebut, perwakilan ( AMPUH) Langgeng selaku Ketua LSM GMAS Tulungagung menyampaikan rasa kecewanya terhadap Dinas Pendidikan Tulungagung karena masih ada sekolah yang kekurangan ruang kelas.

Menurutnya, ini menjadi ironi karena ditengah guyuran dana milyaran yang digelontorkan oleh pemerintah, namun ada sekolah yang sudah berulang kali mengajukan permohonan untuk penambahan ruang kelas, namun tidak pernah digubris.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi A DPRD Tulungagung, Gunawan, usai hearing menyatakan masukan dari AMPUH harus ditindak lanjuti.

Gunawan juga menandaskan soal fasilitas ruang kelas di SDN 2 Gandong untuk segera ditindaklanjuti. Harapannya, jika rehabilitasi ruang kelas dari dana DAK tidak bisa dilakukan karena terbentur jumlah murid, rehabilitasi bisa dilakukan oleh Pemkab Tulungagung dan masyarakat.

Dalam waktu yang sama, Kabid Pembinaan
SD Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Suharni, menjelaskan terkait fasilitas ruang kelas di SDN 2 Gandong tidak bisa direhabilitasi dengan biaya DAK karena terbentur jumlah murid yang kurang dari 65 siswa sesuai peraturan.
Namun demikian, Suharni memastikan Dinas Pendidikan akan mengupayakan bantuan rehabilitasi lewat Pemkab Tulungagung.

Untuk memastikan hasil Hearing tersebut dilaksanakan, LSM GMAS secara langsung datangi Dinas Pendidikan Tulungagung, Jumat, 19/4/2024.

” Hari ini kita datang ke sini untuk memastikan agar Hearing kemarin ditindaklanjuti. Kami berharap kedepannya tidak ada lagi sekolah yang berkeluh kesah terkait fasilitas pendidikan, karena dananya sudah ada, tinggal pihak dinas bisa mengalokasikan dana tersebut. Jangan memikirkan keuntungan, namun pikirkanlah kebutuhan para anak didik dan sekolah yang memang benar- benar membutuhkan,” ujarnya.

 

Reporter : Andik

Editor : Admin