Usin Ingatkan Pelajar SMAN 3 Kota Bengkulu Gunakan Internet Secara Cakap

Bengkulu, beritakita1.click – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Usin Abdiyah Putra Sembiring bersama Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bengkulu, menjadi narasumber kegiatan sosialisasi Internet CAKAP “Cerdas, Kreatif dan Produktif) di SMAN 3 Kota Bengkulu, Selasa (23/5/2023) pagi.

Kegiatan ini merupakan bentuk dari peran aktif Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam memberikan literasi kepada para pelajar saat berinteraksi di dunia maya.

“Kita ingin mendorong kominfo untuk memproteksi siswa-siswa, agar mereka menggunakan internet secara Cakap, apalagi mereka generasi milenial kita anggap sebagai pemilih pemula yang masih harus diproteksi, dijaga agar bisa memahami berita atau informasi itu hoax atau bukan,” kata anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring SH, usai menjadi pemateri sosialisasi.

Karena menurut Usin, saat ini generasi Z aktif berinteraksi di media sosial, maka perlu adanya perhatian khusus, agar generasi milenial tidak menjadi pelaku pelanggaran undang-undang ITE.

Lebih lagi, kata Usin, saat ini sudah mendekati Pemilu, dikhawatirkan serangan dari pendukung calon presiden, wakil presiden, DPR dan Partai partai pengusung yang akan semakin banyak bertebaran.

Sehingga muncul kekhawatiran di pemerintah terhadap pengaruh buruk informasi-informasi tidak benar atau hoax, kepada para generasi milenial.

“Terima kasih sudah Kominfo sudah melakukan early warning system dalam informasi dan publikasi bagi generasi Z,” tutur Usin.

Sementara itu, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bengkulu Wibowo Susilo mengingatkan generasi Z tidak terjebak dalam jeratan UU ITE lantaran salah dan tidak bijak dalam menggunakan media sosial.

Dipaparkan Wibowo, generasi Z merupakan generasi yang akrab dengan teknologi dan menjadi sasaran empuk berbagai konten yang diproduksi untuk kepentingan bisnis sampai politik, tanpa mempertimbangkan risikonya. Jadi fungsi media sosial tidak hanya sebagai ruang untuk bersosialita saja, melain juga untuk berbagai kepentingan yang lebih luas.

Keberadaan Indonesia saat ini dalam posisi kedua dalam hal penggunaan internet, yakni diangka 215,626 jiwa. Ini berdasarkan data survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2023.

Dari angka itu, Indonesia menduduki peringkat ketiga pengguna Facebook, yakni diangka 119,9 juta per Februari 2023.

Sedangkan untuk pengguna Tiktok, Indonesia berada diperingkat kedua dengan angka 109,9 juta, dan pengguna Instagram diposisi keempat dengan angka pengguna 106,72 juta per Februari 2023.

Wibowo mengajak pelajar untuk cerdas, kreatif dan produktif dalam menggunakan internet.

“Hindari membagikan konten-konten yang meragukan isinya, sebab bisa saja itu bermuatan hoaks, ujaran kebencian atau bermuatan SARA. Jika ragu maka tanyakan kepada guru dan orang tua sebelum dibagikan. Media sosial saat ini tidak saja menjadi ajang bisnis, bersosialita, namun juga menjadi ruang untuk melakukan provokasi, menyebarkan konten hoaks, SARA dan juga ujaran kebencian. Oleh karena itu, hindari membagi-bagikan konten yang bermuatan hoaks, SARA dan ujaran kebencian agar terhindari dari jerat pidana UU ITE,” jelas Wibowo.

Disisi lain, Wibowo menyampaikan, internet bisa menjadi ajang bisnis dengan menghasilkan konten yang produktif. Namun dibutuhkan kreatifitas dan ketekunan.

“Sudah banyak contoh orang menjadi sukses karena cerdas, kreatif dan produktif mengelola internet. Internet memberikan jalan pintas untuk sukses kepada mereka yang Cakap,” ujarnya.

Sumber : Bengkulu today

Editor : Melinda