Terorisme: Pengertian, Faktor Penyebab, dan Jenis-Jenisnya

beritakita1.click – Terorisme adalah perbuatan yang menimbulkan suasana teror secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal.

Kasus terorisme di Indonesia tercatat muncul pertama kali pada 1981. Sejak saat itu hingga kini, hampir setiap tahunnya terjadi aksi teror di berbagai wilayah di Indonesia, terutama saat malam Natal dan Tahun Baru. Berikut pengertian terorisme, analisis faktor penyebab, hingga jenis-jenisnya.

Pengertian Terorisme

Apa itu terorisme? Terorisme menurut KBBI didefinisikan sebagai penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik). Atau secara sederhana, KBBI memuat pengertian terorisme sebagai tindakan teror.

Sedang menurut Pasal 1 angka 2 Perpu 1/2002jo. UU 5/2018, terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.

Secara historis, kehadiran terorisme diprediksi muncul sejak ribuan tahun lalu, tepatnya di masa Yunani Kuno. Di masa itu, Xenophon menggunakan taktik psychological warfare sebagai upaya memperlemah lawannya.

Kemudian, di akhir abad ke-19, menjelang munculnya Perang Dunia I, terorisme terjadi hampir di semua negara. Kehadiran terorisme di abad ke-19 ini diprakarsai oleh penganut paham anarki dari berbagai negara, seperti Eropa Barat, Rusia, dan Amerika. Mereka dengan paham anarki meyakini bahwa membunuh orang yang berkuasa atau berpengaruh dengan senjata api dan bom adalah cara yang paling efektif untuk melakukan revolusi.

Faktor Penyebab Terorisme

Kemunculan teroris tentu dipicu oleh berbagai hal. Faktanya, kebanyakan orang tahu bahwa perbuatan terorisme merupakan perbuatan yang melanggar hukum. Apabila melakukannya, pelanggar tentu akan dikenai hukuman pidana. Lantas, mengapa kasus terorisme di Indonesia masih saja ada?

Tukina dalam Tinjauan Kritis Sosial: Terorisme di Indonesia menerangkan bahwa setidaknya ada tujuh hal yang menjadi faktor penyebab terorisme Indonesia. Ketujuh hal berikut perlu diwaspadai sebagai cara mengatasi terorisme di lingkungan sekitar.

  1. Pemahaman keagamaan yang tidak lengkap

Ketidaksempurnaan seseorang dalam memahami ajaran agama merupakan salah satu faktor penyebab terorisme. Ketidaksempurnaan ini mengakibatkan pemahaman agama menjadi sarat akan kepentingan pribadi. Unsur kepentingan pribadi inilah yang membuat seseorang menjadi pembenar dan melahirkan terorisme.

  1. Kemiskinan

Teroris dan kemiskinan merupakan kondisi yang saling melengkapi. Kemiskinan merupakan alasan untuk membungkus nafsu emosional yang meyakini perjuangan seseorang adalah benar dan meyakini nilai-nilai terorisme sebagai hal yang benar.

  1. Pergaulan yang salah

Pada umumnya, teroris berkembang selayaknya sel hidup; mengandalkan jaringan lain. Dalam konteks ini, untuk berkembang, gerakan ini membutuhkan keterlibatan banyak pihak atau anggota. Saat seseorang masuk ke pergaulan yang salah, ia akan dihadapkan dengan pemahaman berbeda sebagai pembenaran. Tidak jarang, para anggota yang ada dalam jaringan terorisme telah disumpah dengan maksud terikat sebuah kontrak mati.

  1. Pengangguran

Faktor pengangguran sebetulnya bukanlah penyebab utama. Akan tetapi, meski tidak dominan, pengangguran berperan dalam pencarian pelaku terorisme. Jaringan terorisme akan menyasar pengangguran sebagai anggota dengan iming-iming “hadiah berharga”, seperti uang, jaminan keluarga, serta mati syahid.

  1. Masalah kenegaraan

Dari beberapa kasus, sebagian tokoh utama terorisme menyebutkan bahwa gerakan teror yang dilakukan merupakan upaya dari ketidakadilan dalam masalah kenegaraan (misalnya Palestina dan Israel). Perlakuan yang dinilai tidak adil terhadap suatu negara yang memiliki kesamaan (agama) memicu rasa benci dan melahirkan terorisme.

  1. Ketidakadilan dan ketimpangan

Saat ini pusat pembangunan dunia masih berpusat di Amerika. Oleh karenanya, muncul ketidakadilan dan ketimpangan dalam proses pembangunan dunia. Ketidakadilan dan ketimpangan ini memantik ketidaksukaan dan menjadikan Amerika sebagai sasaran aksi teror.

Sumber : Hukumonline.com