Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Tampung Aspirasi Masyarakat

Bengkulu, beritakita1.click – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu telah mendapatkan berbagai aspirasi masyarakat. Aspirasi yang ditampung dalam reses masa sidang I tahun 2023 itu sudah disampaikan dalam sidang paripurna DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (13/3). Berbagai aspirasi masyarakat ditampung. Mulai soal pendidikan, infrastruktur, kesehatan, kesejahteraan, stabilitas harga pangan, sektor pertanian dan berbagai macam
keluhan lainnya.

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Billy Dwitrata Sunardi ST menegaskan, semua aspirasi yang ditampung itu, tentu harus diperjuangkan untuk direalisasikan.

“Aspirasi masyarakat itu merupakan kebutuhan. Maka harus ditindaklanjuti, untuk direalisasikan,” tegas Billy kepada BE, Senin (13/3).

Aspirasi yang sudah tercatat itu tentu tidak hanya sekeder catatan, namun perlu ditindaklanjuti.
Sehingga efek menampung aspirasi masyarakat itu, benar-benar bisa dirasakan kehadirannya.

“Kita itu kalau pulang ke dapil tentu memperjuangkan aspirasi masyarakat. Kalau tidak ada hasilnya dari apirasi itu, maka kita (dewan) akan terus pertanyakan masyarakat,” tegasnya.

Billy dari Dapil Kabupaten Seluma itu menegaskan, tentu dari aspirasi itu, tidak semua bisa ditindaklanjuti. Karena masalahnya, masih soal keterbatasan anggaran. Hanya perlu ada skala proritas program yang memang dibutuhkan mendesak oleh masyarakat. Seperti, perbaikan jalan, jembatan, pupuk
murah, bibit bantuan dan program lainnya.

“Ada skala program prioritas yang benar-benar diperlukan masyarakat. Tentu kita nanti membahasnya dewan dan pemprov hingga dianggarkan pada pembahasan APBD 2024,” tutur Billy.

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dapil Kota Bengkulu Usin Abdisyah Putra Sembiring SH mengatakan, memang
banyak aspirasi masyarakat yang didapatkan. Terutama soal pendidikan. Bahkan untuk pelajar SMK, kondisi
saat ini masih kekurangan fasilitas bahan praktik.

“Ini untuk pelajar SMK. Aspirasi yang kita tampung, banyak keluhan soal bahan praktik yang sangat minim,” tutur Usin.

Bahan praktik itu, menurut Usin, seperti motor ataupun mobil bekas. Maka solusinya, perlu fasilitas dari pemerintah. Seperti, menghibahkan kendaraan dinas bekas yang sudah rusak untuk diberikan kepada pelajar SMK.

“Kendaraan dinas yang rusak ini sangat berharga untuk pelajar untuk mendukung kegiatan praktik,” tutupnya.