Pesan Bang Dempo Xler Menuju Nusantara Maju 2030

Bengkulu, beritakita1.click – Pentingnya peradaban adalah bagian dari terciptanya pendidikan dan kebudayaan yang tinggi, halus, indah, berkemajuan dan berwibawa. Kemajuan sebuah bangsa dan masyarakat Indonesia ditentukan dari nilai-nilai keunggulan peradaban bagi setiap umat beragama. Membangun peradaban tentu tidak bisa terlepas dari manusia sebagai subjek individu pembentuk budaya luhur dari suatu kelompok masyarakat yang mencerminkan dari kualitas kehidupan manusia dalam masyarakat itu sendiri.

Dalam membangun peradaban, bangsa Indonesia harus mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara umum, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membangun sumber daya manusia yang terampil dalam memanfaatkan iptek, berbudaya dan bermoral yang berakar dari nilai-nilai agama.

Peradaban adalah kumpulan identitas terluas dari seluruh hasil kreasi produktif kehidupan manusia yang meliputi aspek pembangunan fisik (infrastruktur) dan non fisik (mentalitas dan nilai budi) termasuk di dalamnya seni budaya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam pandangan risalah Islam, misi kerasulan adalah sebuah pekerjaan mulia dalam membawa dan menghadapkan diri manusia pada ketundukan atas ke-Esa-an Allah. Hal ini dimaksudkan agar tercipta tatanan hidup yang teratur dan berkemajuan sesuai dengan tuntunan ketuhanan dan kebutuhan keduniaan yang diciptakan.

Sebagai contoh utama, dapat kita lihat dari Kehadiran Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang telah menjadi rule model kesempurnaan risalah kenabian serta keteraturan kehidupan umat dan semesta alam dalam konteks agama.

Beberapa dekade berikutnya, seorang ulama besar juga telah membahas tentang pentingnya sebuah Peradaban Emas agar tercipta struktur hidup kemanusiaan yang lebih baik. Dia adalah Ibnu Khaldun yang hidup di abad 14 menuju 15.

Dia merepresentasikan bahwa setiap orang harus memberangkatkan dirinya dalam berbuat dan memberikan karya berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi ilahiyah dalam segala sektor dan menjadikan hamparan dunia sebagai pelengkap utama kemajuan peradaban tersebut.

Menjadi masyarakat bangsa, berarti menjadi satu kesatuan warga negara dan ia tidak bisa dilepaskan dari ikatan kesatuan yang secara sadar harus memahami betul multikulturallitas yang ada dari banyaknya perbedaan warna, kulit, bahasa, ras dan agama yang mendiaminya.

Bengkulu sebagai salah satu provinsi yang akan memulai narasi dan pekerjaan peradaban itu, telah melihat melalui data dan fakta bahwa begitu besarnya potensi manusia dan sumber daya yang dapat dikelola dan dikembangkan sebagai modal peradaban masyarakat bangsa.

Karenanya, konsepsi peradaban membutuhkan terbuka derasnya arus sentrum pergerakan yang lebih besar dan terbuka luas, seperti besarnya gelombang laut yang menjadikan tsunami dengan di dorong oleh persatuan masyarakat yang kuat, kebutuhan komprehensif yang menjadi perekat dan prioritas kemajuan pembangunan yang dapat terlihat secara langsung di mata masyarakat.

Definisi dan arti Partisipasi Politik

Kontemplasi panjang dalam sebuah perjuangan peradaban untuk bangsa, telah membuat Bung Karno berpikir panjang tentang kelahiran sebuah bangsa. Akhirnya Bung Karno sebagai ikon dan aktor pejuang kemerdekaan, tokoh Proklamator dan Founding Father, menemukan ide dalam membangun bangsa yang berperadaban.

Daoed Joesoef alumnus Universitas Pluridisciplinaires Phantheon Sorbonne dalam artikelnya di Harian Kompas, Dasar Pembentukan Bangsa, Sabtu, 11 Desember 2010, menyebutkan bahwa, ide utama Bung Karno tentang pembentukan bangsa yang berperadaban, dipaparkan filosof Ernest Renan di Amphitheatre Sorbonne, 11 Maret 1882 pukul 14.00.

Paparan ilmiah itu berjudul, “Qu’est qu’une nation?” (Apakah yang dimaksud dengan bangsa?). Inti jawaban pertanyaan itu adalah La nation c’est la volonte d’etre ensemble (bangsa adalah tekad untuk hidup bersama).

Tekad untuk hidup bersama dan mengikatnya secara utuh dalam kehidupan sosial adalah membuka jalan secara gamblang agar terbukanya hati untuk merubah diri dan mensyukuri apa yang telah dimiliki.

Lalu secara prinsip, sebuah perubahan dapat dilakukan secara perlahan tapi pasti dengan menghadirkan sumber panasnya kehidupan mandiri sebuah peradaban bangsa yakni mendatangkan api atau cahaya yang nantinya mampu membakar dan mengurai jiwa yang telah terbekukan oleh tekanan keadaan yang memang didesain jauh untuk terlenakan akan pentingnya sebuah perubahan.

Dengan demikian, api atau cahaya tersebut akan menjadi proses pencerahan teoritik yang mencerdaskan dan proses pembersihan aplikatif yang membanggakan. Merebut sebuah peradaban adalah keniscayaan, karena peradaban itu sendiri adalah kebutuhan yang harus dilakukan dan diperjuangkan.

Partisipasi politik dalam membentuk Peradaban Indonesia Emas membutuhkan kanal-kanal komunikasi masyarakat yang mampu menangkap gambaran situasi daerahnya, bangsanya, kepemimpinannya dan keterwakilannya kepada pihak-pihak yang akan dituju dalam menyampaikan pesan-pesan tersebut.

Partisipasi ini dapat dilakukan secara menyeluruh oleh masyarakat dengan menumbuhkan kesadaran akan kecintaan terhadap negeri yang di naungi dan selalu belajar untuk memperbesar diri dan mengikatnya menjadi keutuhan kesatuan kebersamaan.

Mereka tampil dalam menguasai keadaan perubahan yang diinginkan dalam ukuran dan uji kelayakan yang akurat dan menampilkan loyalitas mereka untuk sebuah perubahan yang signifikan bagi daerah, bangsa dan negaranya.

Semoga Bengkulu sebagai sebuah provinsi yang berpotensi besar untuk peradaban itu akan menjadi contoh dan membawa Nusantara Maju di tahun 2030.

Editor: Melinda