Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Sarankan Bus Trans Rafflesia Dihibahkan

Bengkulu, beritakita1.click – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, S.IP, MM menyarankan Bus Trans Rafflesia dihibahkan ke kabupaten/kota yang membutuhkan. Jika kondisinya Pemprov sudah tidak mungkin mengoperasikannya, agar bus-bus tersebut termanfaatkan.

“Bus Trans Rafflesia yang tidak dioperasikan, dari pada terbengkalai kita minta dihibahkan ke kabupaten/kota atau universitas dan siapa saja mau memanfaatkan dan merawat,” saran Edwar.

Mestinya kata Edwar, jika tidak mampu mengoperasikan dan membiayainya Pemprov tidak seharusnya meminta ke pemerintah pusat. Pihaknya memaklumi kondisi dua tahun terakhir, diterjang pandemi Covid-19 sehingga berpengaruh dengan kemampuan keuangan daerah. Namun untuk sekarang, kondisi sudah normal tidak ada alasan Pemprov tidak mengoperasikan.

“Kalau bicara terkendala aturan, kenapa diminta ke pusat. Jadi saat ini hibahkan saja agar bermanfaat, tidak menjadi terbengkalai,” desaknya.

Diketahui, sebanyak 19 unit bus tersebut sempat beroperasi tahun 2018. Merupakan hibah Kementerian Perhubungan. Namun adanya pandemi Covid-19, bus tidak lagi beroperasi, terkendala anggaran operasional. Kondisi sekarang, infrastruktur halte yang sempat dibangun di 24 titik dalam Kota Bengkulu, sudah banyak yang rusak bahkan ada yang tidak lagi ditemukan fisiknya.

Kasi Angkutan Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Eti Yuniarti, SE, MM mengatakan, untuk sementara halte dan bus belum bisa dipastikan kapan akan beroperasi kembali. Dikarenakan belum tersedia anggaran di APBD Provinsi Bengkulu tahun ini. “Untuk sekarang beberapa halte yang sudah rusak sudah kami tarik. Seperti di kawasan pantai panjang, itu sudah ada empat yang kita tarik,” kata Eti.

Terpisah Kepala Dinas Perhubungan Kota Bengkulu, Hendri Kurniawan, SE, MM mengatakan, bersedia menerima hibah bus dari Pemprov Bengkulu. Mengingat Pemkot tidak memiliki bus transportasi untuk umum. Apalagi sekarang sudah tidak angkutan umum berupa bus, apalagi khusus untuk anak sekolah.

“Jika Pemprov Bengkulu ingin menghibahkan, itu lebik baik. Karena kami juga sudah pernah mengajukan bantuan bus transportasi ke pusat. Kota Bengkulu sendiri saat ini untuk angkutan umum, hampir habis. Karena angkutan umum sudah banyak tidak lagi beroperasi. Seharusnya memang ada, karena anak sekolah dilarang menggunakan kendaraan pribadi ke sekolah,” kata Hendri.

Editor: Melinda