Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Menjadi Narasumber Musra XXVI Bengkulu

Bengkulu, beritakita1.click – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu Dempo Xler, S.IP., M.AP menjadi narasumber pada kegiatan Musyawarah Rakyat (Musra) XXVI Bengkulu di Aula Kampus Unihaz Bengkulu.

Menurut Dempo, Musyawarah Rakyat dan sejenisnya itu perlu diperbanyak agar rakyat memiliki narasi-narasi kecerdasan dalam memilih pemimpin untuk massa yang akan datang. Karena kata Dempo, pemimpin yang dilahirkan dari Parpol memiliki peran penting dalam kehidupan demokrasi dan memiliki kekuasaan selama 5 tahun menjabat sebagai pemimpin.

“Maka masyarakat harus cerdas memilih pemimpin bukan karena baliho atau spanduknya, bukan pula karena jargon-jargonnya yang dinilai tetapi kita memilih karena apa yang ada didalam memori kepalanya. Karena selama 5 tahun masyarakat akan menderita ketika salah memilih pemimpin. Apalagi pilih pemimpin yang tidak mempunyai visi misi tentang program-program pembangunan,” ungkap Dempo.

Menjelang momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang, Politisi Partai Amanat Nasional  (PAN) Provinsi Bengkulu mengajak masyarakat supaya memilih pemimpin di negeri ini yang mempunyai trobosan baru,dan kecerdasan dalam meningkatkan dari berbagai sektor.

“Menjelang pikada 2024 ini, saya berpesan kepada masyarakat dari Sabang sampai Merauke, khususnya masyarakat Provinsi Bengkulu, carilah pemimpin yang bertanggung jawab, cerdas, kuat menghadapi tantangan, kemudian mampu menciptakan trobosan sesuai dengan perkembangan teknologi sekarang ini,” kata Dempo.

Ia juga melanjutkan “Kalau orang lama yang kita maksud pastinya prestasi dan pengalamannya sudah sama-sama kita ketahui. sedangkan orang baru kita juga harus tahu apa konsepnya yang bisa diilmiahkan dan digagaskan ketika sudah menjadi pemimpin selama 5 tahun,” jelasnya.

Dikatakan Dempo, siapapun nanti capresnya agar dapat konsisten membangun peradaban Indonesia Emas, Nusantara Bangkit yang startnya dari Bengkulu. Karena pada saat musra tema pembahasan banyak yang di tarakan oleh peserta mengenai kemiskinan, integritas, hukum dan korupsi.

“Terkait pembahasan pada acara Musra baik yang disampaikan teman-teman aktivis, maupun BEM Mahasiswa dari berbagai fakultas, saya sebagai anggota legislatif sangat mendukung bahkan sependapat jika pemimpin yang akan datang memiliki konseptor membangun negeri tanpa korupsimeningkatkan ekonomi kerakyatan serta menjamin kesejahteraan rakyatnya,” ucap Dempo

Terkait aksi penolakan kegiatan Musra yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unihaz saat acara Musra berlangsung kemarin. “Menurut saya itu bagus karena mahasiswa fungsinya sebagai kontrol yang itu memang perannya, sehingga jangan sampai kampus dimanfaatkan untuk kepentingan politik,” ungkapnya.

Lanjut Dempo, “Kampus merupakan tempat mengkaji hal-hal ilmiah untuk dibedah, ke depan saya menyarankan semua kampus di Bengkulu untuk mengundang semua calon-calon, baik presiden, gubernur, walikota, DPR untuk dibedah pemikirannya. Yang tidak boleh itu menjadikan kampus sebagai tempat berkampanye,” demikian pungkas Dempo.

Editor: Wulan