Kepala Perwakilan BI Bengkulu Gelar Acara Capacity Building TP2DD

Bengkulu, beritakita1.click – Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Darjana bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu meggelar acara Capacity Building Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) serta Pengisian laporan kinerja Championship TP2DD dan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) secara serentak di wilayah Bengkulu.

acara Capacity Building Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).(17/5).(Rifky)

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk koordinasi dan sinergi TP2DD wilayah Bengkulu dalam rangka mewujudkan elektronifikasi transaksi pemda secara penuh di Bengkulu,” ujar Darjana, Rabu (17/5).

Darjana menjelaskan, peningkatan bisa dilakukan dengan didukung penyediaan kanal dan infrastruktur pembayaran digital yang lengkap.

“Digitalisasi dapat terus ditingkatkan dengan optimalisasi realisasi penerimaan daerah, melalui kanal QRIS dan peningkatan kapabilitas SDM teknis TP2DD,” jelasnya.

Menurutnya, dukungan Bank Indonesia terhadap elektronifikasi transaksi pemerintah daerah disemarakkan dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) 2023.

acara Capacity Building Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).(17/5).(Rifky)

Ia juga menyampaikan berdasarkan capaian IETPD 2022, 11 daerah di Bengkulu masuk kategori maju dan berkembang. Dilanjutkannya, berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, elektronifikasi transaksi pemda di Bengkulu pada sisi pengeluaran sepenuhnya telah diimplementasikan secara non tunai.

“Jika dilihat dari sisi penerimaan, semuanya sudah diimplementasikan secara non tunai,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, adapun kebijakan yang dilakukan Pemprov Bengkulu yaitu dengan mengeluarkan beberapa surat edaran yang juga berkolaborasi dengan Bank Bengkulu untuk menyiapkan infrastruktur pendukung.

“Infrastruktur pendukung dalam percepatan digitalisasi sangat diperlukan yaitu terkait dengan ketersedian jaringan internet, karena bila masih ada titik-titik yang blank spot atau low signal tentu ini menjadi menghambat,” ujar Rohidin, Rabu (17/5).

Rohidin melanjutkan, bahwa akan memantau sejauh mana tim yang telah di bentuk ini bekerja dimana ini nantinya juga akan di evaluasi secara nasional untuk mengetahui tim-tim daerah mana saja yang bekerja yang memiliki progres.

Selain itu, sosialisasi dan edukasi perlu dikedepankan agar masyarakat terbiasa menggunakan sistem pembayaran nontunai lewat kanal QRIS.

“Kita dorong masyarakat menggunkan pembayaran non tunai, khususnya pada pajak dan retribusi daerah yang dibayarkan masyarakat,” tutupnya.

Penulis : Rifky

Editor : Melinda