Keluarga Jokowi Tidak Hanya Andal Berbisnis tapi Juga Jago Berpolitik

Beritakita1.click – Menjadi gambaran pada Pemilu 2024 kali ini, keluarga Joko Widodo punya kisahnya yang tersendiri dalam cerita perpolitikan di tanah air.

Selain restu Jokowi yang diperebutkan para bacapres, juga sosok Gibran pun yang tinggi elektabilitasnya juga ditarik-ulur dan diperebutkan keberpihakannya oleh para bacapres.

Pun tak kalah seru, dengan naiknya si bungsu Kaesang Pangarep sebagai ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggegerkan pemberitaan, sangat mengejutkan dan menjadi perbincangan yang ramai. Banyak orang yang tidak menyangka bahkan tercengang, ternyata Kaesang sangat pandai dalam berpidato dalam kapasitasnya sebagai ketum Parpol.

Diksinya bernas dalam penilaian secara ilmu politik. Termasuk dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan wartawan, tidak nampak ia gugup dan gagap. Meski tidak ngganyuk-ngganyuk sebagaimana lebih sering menjadi attitude pernyataan politikus ketika berspontanitas di atas mimbar, dan terkesan secukupnya saja, tapi nampak jawaban Kaesang penuh kehati-hatian, kena dan menohok.

Pembawaan Kaesang sangat meyakinkan sebagai politikus. Meski masih terbilang belia dan hijau di belantara politik. Karena faktor usia yang masih 29 tahun tapi sudah jadi ketum Parpol. Dan selama ini menjadi ketertarikan dalam urusannya lebih ke dagang dan bisnis, tetapi ketika kemudian berpolitik pun menunjukkan optimisnya sebagai politikus yang berkarakter.

Sebagaimana Gibran sang kakak yang sudah nyemplung lebih dulu ke dunia politik. Bahkan di usia 33 tahun dengan langsung menjadi walikota, Kaesang lebih memilih menjadi ketum Parpol. Meski parpol kecil yang justru dipilihnya, tetapi itu memberi tantangan kepadanya. Bisakah nanti membesar dan mampu menjilmakan harapan bagi PSI untuk benar meraih kursi di parlemen?

Karier Kaesang di politik dimulai dari sini. Berbeda dengan bapak dan kakaknya yang langsung jadi karena diusung oleh parpol besar seperti PDIP. Namun begitu, di PDIP pun sosok Jokowi dan Gibran sungguh fenomenal. Mampu memasuki kisah-kisah yang unik dalam cerita politik.. Sebuah kisah nyata yang selalu menjadi berita, viral dan menjadikan buah bibir yang tak habis-habis.

Gibran Rakabuming yang menjadi walikota Solo menjadi sedemikian itu fenomenalnya. Berpembawaan tenang tapi unik dari setiapkali pernyataannya dalam mengomentari setiap kasus dan juga gejala peristiwa, ini juga menjadikan sesuatu yang beda dan unik sebagai sosok yang mengendali politik, karena memang ia berkompeten, punya wewenang dan kekuasaan sebagai wali kota.

Sosok Gibran yang muda sebagai walikota sangat eksentrik. Karena senampak culun dan lugu menjadi gesturnya. Tapi dalam banyak hal sebagai gebrakan kreativitas, selama kepemimpinannya, Solo bisa sedemikian hidup. Banyak konser dan pentas budaya berkelas internasional diselenggarakan di  Solo. Semua itu bisa berimbas kepada memberi efek perekonomian masyarakat di Solo.

Sepertinya tidak ada cerita tentang kegagalan di keluarga Jokowi. Sebelum masuk ke dunia politik. Kaesang memulai berdagang kuliner dengan brand Sang Pisang itu. Begitupun kisah suksesnya brand Markobar yaitu bisnis martabak yang dirintis dan dikelola Gibran. Semuanya menjadi bisnis yang sukses.

Keberhasilan yang mengikuti jejak Jokowi sang ayah, yang sebelum masuk ke gelanggang politik terlebih dahulu menjadi pebisnis mebel. Luar biasa! Tiada kata lain, untuk memberi komentar dan analisa dari pergerakan keluarga berprestasi ini. Bapak dan anak yang berpenampilan sederhana, bersahaja tapi sejatinya memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni. Punya ide-ide yang cemerlang dan tangguh dalam memperjuangkan ide-idenya itu hingga menjadikan hasil yang memuaskan dan pantas untuk dijadikan cerita.

Sumber : Kompasiana