Hujan Deras, Telaga Biru di Bengkulu Tengah Berubah Warna Lagi
Bengkulu Tengah, beritakita1.click – Masih penasaran dan tetap ingin melihat Telaga Biru di Bengkulu Tengah? Sebaiknya tunda dulu, ini dikarenakan telaganya sudah berubah warna menjadi cokelat.
Telaga yang viral sejak seminggu lalu ini, berubah jadi cokelat sejak Minggu (5/11) pagi atau setelah hujan deras mengguyur Desa Talang Boseng Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah.
Kepala Desa Talang Boseng, Iskandardi yang dihubungi membenarkan telaga yang bernama lengkap Air Curug Ulak Lebar ini, kondisinya telah berubah warna dari biru saat ini menjadi warna cokelat.
“Hujan deras di Desa Talang Boseng membuat air bercampur lumpur masuk ke telaga, warnanya pun berubah dari biru sebelumnya menjadi cokelat. Kita belum tahu nanti setelahnya akan kembali biru atau tidak,” ungkap Iskandardi.
Sebelumnya telaga yang berada di areal perkebunan kelapa sawit, serta tidak jauh dari aliran Sungai Simpang Aur adalah telaga yang airnya sangat jernih. Namun seminggu terakhir, belum diketahui penyebabnya airnya berubah warna jadi biru.
Perubahan warna telaga ini, menarik perhatian publik setelah viral di berbagai media sosial. Bahkan ratusan orang telah datang untuk melihat langsung telaga biru di Desa Talang Boseng ini.
Bahkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bengkulu Tengah sudah mengambil sampel air, untuk mengetahui kandungan yang terdapat di dalam air yang membuat perubahan warna.
Namun saat ini, walaupun hasil uji laboratorium Dinkes dan DLH Bengkulu Tengah dari sampel air yang telah diambil, justru terjadi perubahan air telaga dari biru menjadi cokelat.
Ditambahkan Kepala Desa Talang Boseng, air di telaga ini memang tidak dikonsumsi warga maupun digunakan untuk mencuci dan mandi. Telaga ini memang dibiarkan saja, mengingat lokasinya yang jauh dari pemukiman penduduk.
“Sejak dahulu memang air di telaga ini tidak digunakan oleh warga baik untuk dikonsumsi ataupun mencuci. Justru telaga ini dibiarkan saja, mengingat lumayan jauh untuk sampai ke lokasi. Apalagi telaga ini berada di ujung perkebunan kelapa sawit,” tambah Iskandardi.
Heboh Air Telaga Berwarna Biru
Sebelumnya diberitakan, Desa Talang Boseng Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, saat ini mulai ramai dikunjungi oleh warga dari berbagai desa, khususnya warga di Kecamatan Pondok Kelapa
Warga ingin melihat temuan baru yang saat ini diberi nama Air Curug Keramat Ulak Lebar.
Sebuah telaga yang berdiamater 4 meter, yang didalamnya terdapat air yang berwarna biru.
Kepala Desa Talang Boseng Iskandardi menjelaskan, telaga ini dalam beberapa hari terakhir atau sejak musim kemarau, air didalamnya berubah menjadi biru dari sebelumnya sangat jernih.
“Telaga ini sudah lama diketahui oleh warga, hanya saja warna airnya tidak biru seperti saat ini. Dahulu airnya sangat jernih, bahkan lumut di dalam telaga bisa terlihat saking jernihnya,” Jelas Iskandardi.
Telaga yang diberi nama Air Keramat Ulak Lebar ini, memiliki kedalaman sekitar 3 meter. Terdapat di tepi jurang areal perkebunan kelapa sawit warga setempat.
Jarak telaga ini dengan Sungai Simpang Aur pun cukup dekat, yakni sekitar 5 meter dari bibir sungai.
Sehingga sumber air sebagian berasal dari arus sungai dan ditambah mata air dari telaga sendiri.
Ditambahkan Iskandardi, sejak viral di media sosial, warga Desa Talang Boseng sendiri, maupun warga dari desa tetangga cukup ramai datang ke lokasi.
“Telaga biru ini viral di media sosial, sehingga warga yang penasaran langsung datang ke lokasi. Bahkan tidak sedikit warga yang datang mengambil air, untuk memastikan kejernihan air telaga ini,” tambah Iskandardi.
Walau terlihat biru, akan tetapi air telaga ini tetap jernih aslinya atau seperti awal telaga ini ada.
Hanya saja air di telaga ini memang tidak digunakan warga, baik untuk dikonsumsi ataupun digunakan untuk mandi.
Nah, jika Anda ingin melihat langsung ke telaga biru di Desa Talang Boseng ini, lokasinya cukup mudah dijangkau. Dari jalan lintas Talang Pauh-Sekayun, hanya perlu berjalan 350 meter saja untuk sampai ke lokasi.
Telaga biru ini pun saat ini dipagari oleh warga setempat, sehingga membatasi pengunjung untuk tidak terlalu dekat demi keselamatan diri.
Sumber : Bengkulu Disway
Editor : Melinda