Entok Tak Kunjung Datang, Warga Desa Nanti Agung Geruduk Kantor Desa

Ilir Talo, beritakita1.click – Warga Desa Nanti Agung, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma khususnya warga Kadus 2 dan Kadus 3 geruduk kantor desa. terkait bantuan bibit Entok Tahap kedua sebesar 20% yang bersumber dari Dana Desa (DD) anggaran Tahun 2023 belum ada realisasinya Senin, (28/8/2023).

Diketahui, bahwa realisasi bibit Entok yang menggunakan Dana Desa anggaran Tahun 2023 tersebut bernilai Rp 136.495.200 dari pagu Dana Desa Nanti Agung. Sedangkan bendahara telah menyerahkan uang sebesar Rp 89.000.000 kepada kepala Desa dan Kaur Perencanaan (PK) desa setempat untuk ketahanan pangan dalam hal ini untuk pembelian bibit Itik tahap 2 anggaran Tahun 2023.

Saat dikonfirmasi media ini salah seorang warga nanti agung Asni menjelaskan, bahwa kedatangan mereka di Kantor Desa hari ini untuk menuntut hak mereka kepada pemerintah Desa Nanti Agung terkait pembagian bantuan bibit Entok yang sampai saat ini belum direalisasikan oleh pemerintah desa setempat.

“Dana ketahanan pangan tersebut berupa bibit entok dan jumlah dana anggarannya sebesar Rp 136.495.200 untuk pembagian tahap 2 anggaran Tahun 2023, akan tetapi bibit Entok tersebut baru terealisasi kurang lebih 25% yaitu berkisar kurang lebih Rp 22.250.000 dari total pagu Dana tahap kedua untuk pembelian bibit Itik yang sudah dianggarkan,” jelas Asti.

Asti menambahkan, dirinya beserta warga Kadus 2 dan Kadus 3 menuntut agar perealisasian bibit Itik tersebut segera direalisasikan kepada warga, dikarenakan warga setempat sudah menunggu bantuan yang diturunkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Seluma kepada warga.

“Kami sudah menunggu lama bibit Entok itu, tapi sampai saat ini belum ada perealisasian dan kejelasan dari pemerintah desa setempat, dikarenakan beberapa warga di Kadus 1 sudah menerima bantuan tersebut,” imbuhnya.

Diwaktu yang sama, Kepala Desa Nanti Agung Rejmi Harwin menjelaskan, Bahwa anggaran ketahanan pangan tersebut untuk pembelian bibit Entok tahap pertama anggaran Tahun 2023 sudah diserahkan seluruhnya kepada pihak ketiga sebesar Rp 89.000.0000.

“Dana tersebut untuk pembelian bibit Entok dan dana tersebut sudah diserahkan oleh bendahara desa kepada saya dan kaur perencanaan (PK) Sudan. T sebesar Rp 89.000.000 dan saya dengan PK sudah menyerahkan uang tersebut kepada pihak ketiga sebesar Rp 89.000.000,” tuturnya.

Harwin menambahkan, bahwa setiap jabatan dan pekerjaan itu pasti ada tanggung jawab. Untuk permasalahan yang terjadi saat ini pemerintah desa telah bertanggung jawab sepenuhnya dan meminta agar pihak ketiga dalam permasalahan ini memberikan kepastian kepada pemerintah desa dan warga atas kejelasan perealisasian bibit Itik tersebut.

“Kami meminta dengan tegas kepada penyelenggara bantuan dalam hal ini pihak ketiga untuk menyelesaikan semua permasalahan yang terkait bibit Entok tahap pertama yang bersumber dari DD anggaran Tahun 2023 tersebut,” ungkapnya.

“Jika pihak ketiga tidak secepatnya menyelesaikan permasalahan ini, maka pihak BPD dan warga mewakili tokoh masyarakat setempat akan mengambil tindakan tegas dan itu sudah diluar tanggung jawab kami sebagai pemerintah desa,” ujarnya.

Berikut isi surat tuntutan yang ditulis oleh warga Desa Nanti Agung, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma kepada pemerintah desa setempat yakni:

1. Mohon penjelasan tentang program ketahanan pangan pengadaan Bebek/Entok yang tidak kunjung selesai.

2. Menagih janji Pemdes agar dapat menetapkan dan mendesak pihak terkait kapan program ketahanan pangan pengadaan bebek/Entok akan diselesaikan.
Penulis : Yoyon

Editor : Melinda