Desak Pemerintah Kembali ke Jalan Yang Benar, Mahasiswa dan Elemen Masyarakat Bengkulu Adakan Mimbar Bebas

Bengkulu, beritakita1.click – Puluhan mahasiswa dan elemen masyarakat yang mengatasnamakan diri Aliansi Gerakan Selamatkan Demokrasi (KAMMI, Anggota Muda DPC IKADIN Bengkulu, Mahupala FH Unib dan masyarakat Bengkulu) adakan mimbar bebas dan seruan Taubat Demokrasi, Minggu (11/2/2024). Mereka menggelar mimbar bebas di Simpang 5 Ratu Samban Bengkulu dan menyuarakan aspirasi meminta Presiden Jokowi untuk menjalankan amanat konstitusi dan mengembalikan hukum untuk menciptakan tujuan luhur dan cita-cita bangsa, bukan memenuhi hasrat berkuasa.

Ricki, koordinator aksi Aliansi Gerakan Selamatkan Demokrasi mengatakan pihaknya mengecam rezim Jokowi yang dirasa mempercepat laju erosi demokrasi. Menurut dia, dua periode Jokowi menunjukkan rezim ini tuna etika, mulai dari Mahkamah Konstitusi yang berubah Mahkamah Keluarga, hingga cawe-cawe kabinet untuk memenangkan salah satu paslon, sampai para menteri yang sering menyampaikan statement tak bermoral.

“Kami ingin mengajak Masyarakat Bengkulu, untuk sadar bahwa kita sedang mengalami erosi demokrasi yang tak terasa. Bangsa ini sedang menuju kebobrokan, karena etika kehidupan berbangsa sudah tidak menjadi pedoman. Maka dengan mimbar bebas ini kita menyeru rakyat untuk bergerak, menuntut presiden, penyelenggara negara dan penyelenggara Pemilu untuk bertaubat demokrasi dengan mengembalikan hukum untuk mencapai cita luhur bangsa, bukan menenuhi hasrat kuasa. Dan juga memedomani etika kehidupan berbangsa,” tandas dia.

Sementara dalam orasi, mahasiswa juga menyinggung KPU dan Bawaslu untuk menjaga integritas dan independensi dalam pemilu kali ini. Mereka juga menyoroti Menteri yang kontroversial, Pelanggaran Etika MK dan KPU, keculasan negara dengan adanya UU KPK, Minerba dan UU Cipta Kerja.

Meski di hari tenang, mahasiswa tak mempedulikan hal tersebut lantaran mereka membawa kritik untuk pemerintah. Mereka meminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pemilu ini.

Adapun yang menjadi tuntutan dan seruan mahasiswa dan elemen masyarakat Bengkulu dalam Deklarasi yang mereka nyatakan, yaitu :

1. Menyatakan bahwa Rezim Pemerintahan Presiden Jokowi merupakan REZIM TUNA ETIKA ;

2. Menyeru Presiden Jokowi, Segenap Penyelenggara Negara serta elite Politik untuk BERTAUBAT DEMOKRASI, dengan mengembalikan tujuan dibentuknya hukum guna mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia ;

3. Menyeru Presiden Jokowi, Segenap Penyelenggara Negara, Penyelenggara Pemilu serta elite politik untuk BERTAUBAT DEMOKRASI dengan menjalankan pemerintahan dan Pemilihan Umum secara luberjurdil dan melaksanakan demokrasi sesuai dengan etika kehidupan berbangsa;

4. Menyeru presiden Jokowi untuk BERTAUBAT DEMOKRASI dengan memecat mentri-mentri yang tidak ber-etika dengan menyampaikan pendapat-pendapat yang a moral dan tidak menunjukkan sikap kenegarawanan sebagai penyelenggara negara;

5. Mendesak Presiden Jokowi untuk BERTAUBAT DEMOKRASI dengan mundur dari jabatannya apabila tidak sanggup menjalan amanat konstitusi serta seruan angka 2,3 dan 4;

6. Menghimbau seluruh rakyat Indonesia sebagai pemegang kedaulatan negara untuk Bersama-sama menjadi garda terdepan dalam mengawal kehidupan berdemokrasi, berbangsa dan bernegara, serta segera mengambil sikap dalam memastikan keselamatan Demokrasi, Bangsa dan Negara;

Sumber : Rilis

Editor : Melinda