Bengkulu Selatan Raih Peringkat 6 Dalam Penilaian 8 Aksi Konvergensi PPS Se Provinsi Bengkulu tahun 2023

Bengkulu Selatan, beritakita1.click – Wakil Bupati Bengkulu Selatan selaku ketua tim TPPS Kabupaten Bengkulu Selatan Rifa’i Tajuddin menerima penghargaan peringkat ke 6 Dalam Penilaian 8 Aksi Konvergensi PPS Provinsi Bengkulu tahun 2023, di Ballroom Grage Hotel Bengkulu, Rabu (24/5/23)

Kabupaten Bengkulu Selatan meraih peringkat 6 dari 9 Kabupaten 1 Kota dalam Forum Koordinasi Penilaian Pemerintahan Provinsi terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota, dalam Pelaksanaan 8 aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bengkulu tahun 2023, yang dilaksanakan di Ballroom Grage Hotel Bengkulu, Rabu (24/5/ 23).

Adapun 8 aksi konvergensi tersebut mulai dari analisis situasi, (rencana kegiatan), Rembuk Stunting, Perwali/Perbup Peran Desa/Kelurahan, Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, Sistem Manajemen Data, Pengukuran dan Publikasi Data Stunting, dan Reviu Kinerja Tahunan.

Dasar dari pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan peraturan presiden nomor 72 th 2021 tentang percepat penurunan stunting, kemudian instruksi presiden nomor 1 thn yg 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat, peraturan menteri dalam negeri nomor 53 tahun 2020 tentang tata kerja dan penyelarasan kinerja serta pembinaan kelembagaan dan sumber daya manusia tim koordinasi penanggulangan kemiskinan provinsi dan tim koordinasi penanggulangan kabupaten kota.

Adapun maksud dan tujuan kegiatan tersebut adalah mengukur tingkat kinerja pemkab kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting, memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah kota dalam 8 aksi konvergensi penurunan stunting, mengevaluasi kinerja kabupaten kota, dan mengapresiasi kinerja kabupaten kota.

Wabup Bengkulu Selatan selaku ketua tim TPPS Kabupaten BS Rifa’i Tajuddin, dalam pemaparannya mengatakan untuk mencegah penurunan stunting perlu memberikan pemahaman terhadap perilaku masyarakat.

”Kegagalan kita saat ini belum berhasil memberikan pemahaman terhadap perilaku kehidupan masyarakat, mulai dari cara kehamilan, cara mendidik anak, cara memeriksakan kesehatan, cara mengatur kehamilan. Kalau kita berhasil mengubah pola pikir itu maka mulai saat angka stunting itu akan kita harapkan akan berhasil”, jelasnya.

Jadi hal tersebut masih kembali ke perilaku, dan d’sini fungsi dan mandat bagaimana peran agar perilaku atau cara dapat diubah.

” Andai kita berhasil memainkan peranan ini mungkin ibu- ibu tau cara pencegahan stunting, jadi mari kita merubah perilaku masyarakat kita di tingkat pedesaan,” ungkapnya
Penulis : yoyon

Editor : Melinda